[Australia] Pengembangan Sistem Blockchain Nasional Sebagai Platform Kontrak Hukum
Badan penelitian saintifik di Australia bekerjasama dengan firma hukum Herbert Smith Freehills dan IBM sedang membangun platform kontrak hukum yang disebut dengan Australian National Blockchain (ANB).
Tujuan dari dibentuknya ANB adalah untuk memberdayakan sektor bisnis dalam mendigitalisasi kontrak hukum dan pertukaran data yang terkait dengan kontrak tersebut. Hal lainnya adalah membantu mengonfirmasi tentang otentifikasi dan status hukum dari “smart legal contracts” (SLC).
The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) adalah suatu badan usaha yang dibentuk pemerintah Australia untuk keperluan penelitian saintifik. Organisasi itu juga memfasilitasi terhadap penggunaan hasil penelitian tersebut. Disebut dengan CSIRO data 61 yang mengacu kepada proyek ANB.
Dikabarkan oleh ledgerinsights.com, smart contract adalah bagian kode yang dapat dieksekusi sendiri dimana jika sudah didaftarkan, lalu akan menampilkan fungsi tertentu. Tapi banyak smart contracts tidak mengikat secara hukum. Meskipun begitu, SCL mengkombinasikan perjanjian secara hukum dengan smart contract. Jadi beberapa klausula yang terdapat dalam kontrak akan dirubah menjadi kode atau smart contracts.
Contohnya, sensor yang terpasang akan merekam kapan tanggal dan waktu pengirimannya. Hal ini akan memicu smart contracts untuk menginformasikan kepada bank untuk membuat pembayaran yang diperlukan.
Para pelaku bisnis juga bisa mengelola kontrak hukum selama masa berlakunya, jadi bukan hanya saat negosiasi dan penandatanganan saja tapi juga selama masa kontrak berjalan.
Menurut Natasha Blych yang menjabat sebagai Blockchain and Smart Legal Contract Lead dari Herbert Smith Freehills, teknologi seperti blockchain akan merubah industri hukum dan memperluas aspek bisnis yang selama ini kita ketahui. Maka hal itu akan memberikan keuntungan terhadap klien dan pelaku bisnis secara keseluruhan. Hal krusial lainnya, yaitu isi kontrak akan disimpan di blockchain dan dapat dilihat oleh pihak yang relevan melihatnya.
Sedangkan Paul Hutchison, selaku Vice President and Partner, Cognitive Process Transformation, IBM Global Business mengatakan. Blockchain menjadi alat transaksi apa yang di internet perlu dikomunikasikan, dan dimulai sebagai alat untuk berbagi informasi, dan sebagai sarana transformasi dalam penggunaannya secara luas.
Herbert Smith Freehills, Data61 dan IBM akan melakukan tes konsep sebagai pilot project dari penggunaan IBM blockchain. Maka sebagai bagian dari proses, pihak regulator, bank, firma hukum dan pihak pelaku bisnis lainnya akan diundang untuk berpartisipasi, dan rencananya akan dimulai sebelum akhir tahun ini.
Di lain pihak, terdapat juga proyek lain yang digagas yaitu Agreement Network yang melibatkan tiga firma hukum dan beberapa penyedia teknologi. Juga ada OpenLaw yang menggunakan Etherum. Keduanya ini berfokus pada standarisasi kontrak.
Yang lain seperti Accord, juga bergerak dalam pengembangan standar untuk smart legal contracts, dan anggotanya termasuk juga beberapa firma hukum besar kelas dunia. Sedangkan Deutsche Bahn bekerja berdasarkan sistem untuk mengelola kontrak dengan perusahaan lain dan pihak supplier yang potensial.