[Afrika Selatan] Bagaimana Afrika Selatan Mengatur Bitcoin ?
Eksperimen untuk pengaturan crypto currency sedang dilakukan oleh The South African Reserve Bank, dimana hal ini bukanlah suatu pertanyaan mendasar apakah bitcoin perlu diatur atau tidak, namun lebih kepada siapa pihak yang akan mengaturnya.
Pada saat ini, isu desentralisasi adalah hal yang terpenting dalam ekosistem bitcoin, dimana hal mendasar adalah tidak ada suatu institusi atau pihak yang berwenang untuk mengatur operasionalnya, fungsi atau penguasaan dari ekosistem adalah kekuatan terbesar.
Di Afrika Selatan, hal ini adalah hal penting menyangkut ide terhadap demokratisasi layanan finansial. Menurut Seshree Govender, Associate di Webber Wentzel menyebutkan tentang Bitcoin Scaling Agreement (yang diatur sebagai bitcoin “fork” pada 1 Agustus 2017) sebagai contoh dari regulasi sistem yang terdesentralisasi.
Pokok perdebatan tentang bitcoin dan proposal pengembangan bitcoin mencapai puncaknya di pertemuan New York yang diikuti berbagai pihak dalam ekonomi bitcoin pada Mei 2017, maka kemudian Bitcoin Scaling Agreement diberlakukan kata Govender.
Pada Mei 2017, para pihak yang menandatangani Bitcoin Scaling Agreement mewakili ; 1) 58 perusahaan yang berlokasi di 22 negara, 2) 83 % diskusi, 3) 5.1 miliar dollar AS volume rantai transaksi, 4) 20.5 juta dompet bitcoin. Para pihak penandatangan Bitcoin Scaling Agreement mewakili massa dari komunitas bidang teknik dan ekonomi dalam ekosistem bitcoin global.
Dimuat di laman businesstech.co.za, pada (21-08-2017), Govender juga menandaskan, scaling agreement mempunyai dua pelajaran penting dalam mata uang di Afrika Selatan. Yang pertama, bagaimana cara mendesentralisasi jaringan dalam pembuatan. Kedua, adalah dimana pembuat kebijakan berada.
Selanjutnya Govender mengatakan bahwa hal penting tentang bitcoin scaling agreement adalah bahwa scaling solution telah diadopsi oleh para pelaku pasar yang memilih mengadopsinya, dimana telah menjadi ekosistem bitcoin secara mayoritas.
Govender mengatakan bahwa model Self Regulatory Organization (SRO) adalah satu hal yang mendukung kemajuan bitcoin di Afrika Selatan. Ini karena telah diketahuinya dan diterapkannya konsep di pasar keuangan Afrika Selatan, dengan status SRO sudah siap dirundingkan terhadap JSE Limited dan the central securities depository (Strate).
Konsep SRO tidak berarti bahwa SRO mengatur dirinya sendiri, namun lebih kepada, bahwa SRO yang mengatur pasar sebagai layanan jasanya. Organisasi ini diperbolehkan untuk mengatur urusan pasar dimana layanan jasa dibuat oleh aturan, disupervisi protokol dan melalui mekanisme yang disiplin.
Dibawah rezim pengaturan sekarang, model SRO ditetapkan untuk menjadi efisien dan efektif secara mekanisme biaya untuk pengaturannya, daripada tantangan inheren seperti konflik kepentingan dan penguasaan yang memadai.
Selain daripada model sentralisasi SRO, bentuk desentralisasi SRO juga perlu untuk dipertimbangkan. Model SRO akan menjadi ideal untuk para pihak yang terlibat di Afrika Selatan dalam hal penerapan Twin Peaks regulatory system di FSR Bill, yang dapat berarti bentuk wewenang sentralisasi seperti Reserve Bank atau pemerintah yang akan mengaturnya sebagai mata uang.
Tahap dengar pendapat umum dari FSR Bill mengindikasikan ketertarikan terhadap proses legislasi yang diperlukan untuk menaikkan fungsi supervisi dan kekuatan dari regulator tentang twin peaks, dimana hasilnya dapat saja akan memperlemah fungsi model SRO.
Pada saat regulasi dilegimitasi yang mengatur crypto currency atau asset market yang diperlukan, regulasi yang sudah kadaluarsa dan tidak dapat diterapkan, sewaktu pengumuman pengembangan kompleksitas dari crypto currency atau aset, tidak akan mempengaruhi pasar atau konsumen dalam segala hal.