Alibaba Genapi Buyout Saham UCWeb
Raksasa e-commerce dari Tiongkok, Alibaba Group Holding Ltd telah melakukan transaksi buyout terhadap developer mobile web yaitu UCWeb Inc. Transaksi ini ditangani oleh firma hukum Simpson Thacher & Barlett dan Skadden, Arps, Slate, Meagher & Flom.
Sebagaimana dirilis oleh americanlawyer.com pada (12/06/2014), Alibaba yang telah memiliki 66 % saham dari UCWeb, kemudian membeli saham sisanya. Ketentuan ketentuan tentang transaksi ini tidak dipublikasikan, namun sebagaimana laporan dari the Wall Street Journal, bahwa Chief Executive Officer (CEO) Yu Yongfu mengatakan kepada stafnya pada saat internal meeting bahwa deal yang telah terjadi bernilai lebih dari yang telah dilakukan rival Alibaba yaitu Baidu Inc sewaktu mendapatkan smartphone app store yaitu Wireles Websoft Ltd yaang bernilai 1.9 miliar dollar AS. Sedangkan pengambilalihan sisa Alibaba dari UCWeb ini diperkirakan nilainya lebih dari dua kali lipat transaksi yang telah dilakukan oleh Baidu Inc terhadap Wireles Websoft Ltd.
Tim dari Simpson Thacher yang berkantor di Hongkong dipimpin oleh Kathryn Sudol, sedangkan Tim Skadden yang berkantor di Hongkong dipimpin oleh Julie Gao dan Will Cai dan partner dari Beijing yaitu Daniel Dusek selaku penasihat dari UCWeb.
UCWeb yang bermarkas di Beijing, adalah developer dibalik kesuksesan UC Browser, yang merupakan salah satu mobile browser yang paling populer di Tiongkok dimana sudah digunakan lebih dari 500 juta pengguna. Transaksi ini memungkinkan di masa depan Alibaba dapat mengintegrasikan browser, search engine dan app store kedalam mobile operation milik mereka, yang akan dipimpin oleh Yu.
Transaksi ini seolah menegaskan semakin kompetitifnya persaingan diantara perusahaan perusahan teknologi informasi di Tiongkok yaitu Alibaba, Baidu dan Tencent Holdings Ltd. Sebagaimana diketahui UCWeb adalah kompetitor utama QQ Browser milik Tencent. Awal tahun ini, Alibaba dan UCWeb juga telah bekerjasama dalam peluncuran mobile search engine, Senma. Mobile search engine ini diharapkan mampu berkompetisi dengan Baidu yang merupakan search engine yang terpopuler di Tiongkok.