[Hongaria] Protes Terhadap Regulasi “Perbudakan” Era Modern
Ribuan orang melakukan aksi protes di Hongaria terhadap apa yang disebut dengan “slave law”, yang melipatgandakan waktu kerja lembur para pekerja. Para pemrotes itu berjalan menuju kantor Presiden Janos Ader, mereka marah kalau Presiden menandatangani regulasi itu.
Perdana Menteri Victor Orban, menolak kalau regulasi itu disebut regulasi “bodoh dan menggelikan” dimana seseorang yang ingin mendapatkan uang lebih banyak dapat melakukan pekerjaan dengan waktu kerja yang lebih panjang. Regulasi itu juga melipatgandakan waktu kerja lembur dari semula 250 jam setahun menjadi 400 jam setahun. Sedangkan pembayaran atas kerja lembur itu dapat ditunda hingga tiga tahun berikutnya.
Sedangkan menurut Gyorgy Schopflin pendukung pemerintah dari Fidesz MEP, mengatakan kalau upaya pembaharuan regulasi itu telah dibelokkan persoalannya oleh para oposisi. Menurutnya tidak ada paksaan soal pelaksanaan kerja lembur. Pekerja akan dibayar secara bulanan dan bukan dalam jangka waktu tiga tahun.
Dewan kota di kota Szeged dan wilayah selatan seperti Salgotarjan sudah menyatakan tentang resolusi mereka untuk tidak mendukung dan menerapkan aturan tentang “perbudakan” era modern itu. Para pemrotes juga marah kalau saja penerbitan regulasi itu dapat saja dimanipulasi secara politis.
Seorang pemrotes yang ditemui foxnews.com, bernama Eva mengatakan kalau dia merasa jengah dengan kebohongan yang dilakukan pemerintah dan paksaan yang dilakukan oleh Perdana Menteri Victor Orban. Eva menginginkan keterbukaan, kehormatan dan “nyala terang” di Hongaria bukan era kegelapan.
Aksi protes pada jumat (21/12/2018) diprakarsai oleh kelompok yang disebut dengan Two Tailed Dog Party (MKPP) dimana kelompok itu sudah didirikan sejak beberapa dekade lalu sebagai suatu gerakan dengan menggunakan humor namun mempunyai peran penting untuk mengkampanyekan isu politik. Yang menarik, ada pemrotes yang menuliskan poster berisi tulisan “Happy boss, gloomy Sunday” , seperti dikabarkan bbc.com.
Namun menurut pihak pemerintah, regulasi yang diluncurkan itu mempunyai dampak serius terhadap aspek ketenagakerjaan. Pemerintah mengeklaim kalau tingkat pengangguran hanya 4.2 %, dan merupakan salah satu yang terendah di kawasan Uni Eropa.
Hal itu bisa juga karena dipicu alasan, populasi di Hongaria yang mengalami penurunan dimana tingkat kematian lebih tinggi daripada kelahiran, sebagaimana menurut European Statistic Agency. Hongaria juga mengalami permasalahan serius soal ketersediaan tenaga ahli, dimana mereka bisa bebas bekerja dimana saja di kawasan Uni Eropa. Permasalahan ini berusaha ditanggulangi dengan adanya program untuk menarik orang orang muda Hongaria agar kembali ke Hongaria, menawarkan mereka rumah dan dukungan pekerjaan yang layak.