[India] Aturan Hukum Kontroversial Tentang Pekerja Anak
Aturan hukum baru yang mengatur ketenagakerjaan di mana didalamnya memuat aturan tentang anak berusia 14 yang diperbolehkan untuk bekerja dalam rangka membantu keluarga mereka ternyata tidak sedikit menuai kritik, aturan itu sendiri telah disetujui oleh parlemen India pada 26 Juli 2016.
Pernyataan pemerintah dalam penerbitan aturan ini dilandaskan pada keputusan untuk tetap memperbolehkan bahwa pekerja anak dapat bekerja setelah usai sekolah atau selama masa liburan, dimana hal ini diperlukan oleh pekerja anak untuk mempelajari ketrampilan tradisional dan juga bahwa keluarga masih memerlukan bantuan tenaganya sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.
Menurut Bandaru Dattatreya, dari pihak Kementerian Tenaga Kerja mengatakan bahwa pihaknya memerlukan untuk tetap mempertahankan apa yang selama ini secara tradisional masih dilakukan namun tetap dengan memberikan pembatasan, dimana banyak usaha perlindungan diterapkan dalam aturan hukum terbaru itu.
Sementara pihak Unicef juga telah memberikan peringatan tentang aturan hukum tersebut yang akan cenderung merugikan anak anak dari keluarga miskin. Syarat dan ketentuan yang diberlakukan dalam hal pekerja anak untuk membantu keluarganya memerlukan perhatian yang serius dan hal ini dipercaya akan memberikan dampak perkembangan dan perlindungan terhadap anak.
Menurut laporan Reuters pada 2015, menurut data dari International Labour Organization (ILO) mencatat jumlah pekerja anak di India pada usia 5 hingga 17 berada pada 5.7 juta, dari jumlah 168 juta secara global di dunia, berdasarkan sumber dari neweurope.eu.
Sektor yang menjadi tumpuan para pekerja anak di India setengahnya pada bidang agrikultur, lalu sebagian lagi pada manufakturing, yaitu penyulaman pakaian, menenun karpet atau membuat batang korek api. Sektor lain yang mempekerjakan pekerja anak adalah restoran dan hotel.
Dalam laporan lain, Times of India pernah menulis bahwa banyak pihak menentang pemberlakuan aturan hukum terbaru tentang pekerja anak. Banyak pihak mengatakan bahwa hari hari ini adalah hari yang dirundung kegelapan bagi jutaan anak di India. Mereka kurang perhatian dalam hal pemenuhan haknya seperti hak pendidikan, kesempatan yang sama untuk pendidikan berkualitas, bermain, perlindungan dan menikmati masa kanak kanaknya. Pihak Kementerian Ketenagakerjaan tetap tidak bergeming dan membiarkan suara suara menentang dari para aktivis dan juga rekomendasi dari parlemen untuk urusan ketenagakerjaan.