[Inggris] Pembeli Mobil Bekas Perlu Dilindungi Dengan Aturan Hukum Baru
Pembeli kendaraan bekas dari pemilik sebelumnya mengambil alih risiko pinjaman kredit yang mereka tanggung. Setiap orang yang memberi kendaraan bekas patut mewaspadai bahwa mereka dalam keadaan bahaya untuk menanggung pinjaman kredit kendaraan, tanpa perlu peringatan dari perusahaan pembiayaan, hal ini diatur dalam aturan hukum yang di Inggris disebut Victorian Legislation. Aturan ini dianggap sudah kuno dan usang, menurut komisi hukum.
Ini juga mengakibatkan meningkatnya catatan transaksi kredit di logbook dalam dekade terakhir. Pembeli diperbolehkan untuk meminjam uang dengan jaminan kendaraan mereka. Menurut badan reformasi hukum, konsumen mestinya dilindungi dari risiko kehilangan kendaraan mereka oleh suatu aturan hukum baru tentang goods mortgage act, dimana akan menggantkan aturan hukum lama yang sudah ketinggalan zaman demikian pemberitaan theguardian.com.
Di Inggris, logbook ini mesti dicatatkan di pengadilan, namun pembeli kendaraan yang secara pribadi tidak melalui perusahaan pembiayaan biasanya kesulitan untuk melakukan pemeriksaan di pengadilan tentang status kendaraan tersebut. Jika pembeli kendaraan tidak melakukan pembayaran, maka selanjutnya kendaraan itu akan diambil alih oleh perusahaan pembiayaan selaku pemberi pinjaman.
Di Inggris dan Wales, logbook loans diatur dalam Bills of Sale Act 1878 dan Bills of Sale Act (1878) Amendment Act 1882. Logbook loans dan Bills of Sale Acts menjadi subyek kritik. Pada 2009, dilakukan pengujian terhadap Bills of Sale Act dan menganjurkan bahwa Bills of Sale untuk pembiayaan konsumen seperti logbook loans, mestinya dilarang. Pemerintah Inggris menerbitkan respon terhadap anjuran itu pada 2011. Namun respon itu tetap membiarkan praktik dalam Bills of Sale Act dan mengenalkan praktik sukarela terhadap logbook lender.
Wikipedia memberikan keterangan tentang Logbook loan yaitu, suatu bentuk dari pinjaman di Inggris dan bentuk modern dari jaminan jual beli. Pihak peminjam memindahkan kepemilikan mobil, van, atau sepeda motor ke pemberi pinjaman yang kemudian dicatat dalam buku yang disebut logbook. Pemindahan kepemilikan ini sebagai suatu bentuk jaminan atas pinjaman.
Pihak peminjam tetap dapat mempergunakan kendaraan mereka sembari melakukan pembayaran angsuran. Maka jika pinjaman sudah lunas, kepemilikan secara utuh akan kembali kepada pihak peminjam. Proses pinjaman itu ditandai dengan peminjam memegang catatan di logbook dan surat registrasi kendaraan. Hal ini hanya sebagai simbol dan tidak punya akibat hukum.
Maka jika peminjam gagal bayar, pemberi pinjaman dapat mengambil kendaraan lalu menjualnya untuk memenuhi utang peminjam. Tidak seperti di Amerika, yaitu car title loan, pemberi pinjaman berdasarkan logbook dapat mengambil kendaraan tanpa perintah pengadilan.
Aturan hukum tentang jual beli memang memperbolehkan orang untuk menggunakan barang yang mereka miliki tersebut sebagai jaminan. Jumlahnya meningkat berkisar kurang dari 3000 pada 2001 hingga melebihi 37000 pada 2015, menurut catatan komisi hukum. Pada umumnya mereka menggunakan logbook dalam pinjamannya.
Menurut Stephen Lewis, selaku komisioner untuk commercial and common law mengatakan “peminjam biasanya menjadikan bentuk pinjamannya ke logbook untuk memperoleh uang tunai, namun banyak diantaranya yang tidak mampu membayar angsuran sehingga kendaraannya lantas diambil alih”. Masyarakat membeli kendaraan bekas sudah mengerti dan mengharapkan hukum dapat melindungi mereka, namun aturan hukum itu sudah ketinggalan zaman dan tidak sinkron dengan aturan tentang perlindungan konsumen.
Terjadi peristiwa dimana seorang pembeli membeli kendaraan yang diiklankan oleh Auto Trader, lalu kemudian kendaraan itu hilang. Proses selanjutnya adalah status kendaraan itu dilaporkan dicuri, namun kemudian pihak polisi memperoleh informasi bahwa kendaraan itu diambil alih karena buku logbook tentang pinjaman diambil oleh pemilik sebelumnya. Akibatnya pembeli dari Auto Trader itu lalu merugi dan kehilangan uangnya.
Menurut rekomendasi komisi hukum, borrower dan pembeli kendaraan bekas mestinya diberikan perlindungan yang sama dalam aturan hukum jual beli. Juga akan memberikan borrower waktu yang lebih lama untuk membayar angsurannya.
Pihak komisi juga mengusulkan bahwa setiap orang yang diketahui tidak mampu membayar, pihak yang mampu membayar kembali lebih dari sepertiga jumlah pinjaman kredit mestinya dilindungi oleh tindakan pengambilalihan kendaraan tanpa putusan pengadilan.
Pihak yang tidak dapat membayar secara penuh pinjaman kredit mestinya mengembalikan kendaraan kepada perusahaan pembiayaan selaku lender, dan mengakhiri kewajiban mereka atas hutang yang ditimbulkan. Rekomendasi lainnya, pihak pembeli kendaraan bekas yang dengan itikad baiknya, tidak mengetahui bahwa kendaraan yang dibeli itu sebagai subject di logbook loan, tidak mempunyai kewajiban untuk melunasi pembayaran.