[Tiongkok] Bank Sentral Tiongkok : Bitcoin Bukan Mata Uang Resmi
Suatu pernyataan telah dikeluarkan oleh bank sentral Tiongkok menyangkut keabsahan bitcoin sebagai alat pembayaran di Tiongkok, menurut mereka meskipun bitcoin adalah produk uang digital, namun tetap saja kedudukannya tidak sah secara hukum sebagai mata uang dan tidak dapat dipergunakan sebagai uang untuk alat pembayaran di pasar.
Pihak bank juga memperingatkan kepada individu dan institusi yang berinvestasi ke bitcoin mesti bersikap hati hati dan siap menanggung risiko yang mungkin timbul dari keputusan mereka.
Keputusan tersebut ternyata berdampak terhadap bitcoin sehingga sesudahnya secara global nilainya mengalami penurunan 21 persen. Nilai bitcoin diketahui sempat menyentuh level tertinggi setara dengan 1100 dollar Amerika Serikat pada akhir tahun lalu dan pada awal tahun 2017. Namun setelah pernyataan bank sentral Tiongkok nilainya jatuh menjadi 832 dollar namun kemudian terkoreksi menjadi 902 dollar.
Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah perwakilan bank sentral bertemu dengan para pelaku bitcoin di Tiongkok yaitu BTCC, Huobi dan OKCoin. Pada pertemuan itu pihak bank menyatakan para pelaku bitcoin untuk mematuhi aturan hukum dan kebijakan terkait nilai tukar mata uang.
Bobby Lee, co-founder dan CEO BTCC menyuarakan komentarnya di twitter, bahwa dia secara rutin telah bertemu dengan perwakilan dari bank sentral dalam kaitan untuk meyakinkan bahwa BTCC sudah mematuhi dengan semua regulasi dan petunjuk yang diperlukan.
Menurut pendapatnya, sebagaimana dikutip dari thestack.com, pernyataan dari bank sentral sekaligus juga bentuk peringatan kepada investor bahwa pasar bitcoin adalah pasar yang volatile, dan juga pemerintah tidak ikut campur tangan terhadap risiko yang mungkin dihadapi oleh para investor yang memilih bitcoin sebagai investasi dalam mata uang digital.
Pernyataan ini datang saat bitcoin sedang mencapai nilai puncaknya di seluruh dunia. Faktor seperti ketidakpastian ekonomi, seperti yang terjadi di Mexico dan Korea Selatan telah meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap mata uang digital ini sehingga pada beberapa bulan terakhir telah menyentuh nilai tertingginya. Ditengarai juga kebijakan pemerintah seperti yang terjadi di India dimana memutuskan untuk menghapus rekening rekening tertentu telah memberi kontribusi terhadap besarnya minat terhadap bitcoin.
Di Tiongkok minat terhadap crypto currency semakin meninggi dikarenakan pemerintah Tiongkok memutuskan untuk memperketat kontrol mata uang untuk menghadapi tahun baru Imlek.
Akibat dari dilarangnya Bitcoin di Tiongkok yang oleh beberapa pihak disebut sebagai hal yang tidak dapat dielakkan, yang kemudian diikuti Rusia yang juga melarang semua jenis crypto currency. Namun pihak Investor potensial memperingatkan bahwa sebagai mata uang yang tersentralisasi, bitcoin sepertinya tidak mungkin untuk dilarang di semua negara.