[Australia] Anak Pribumi 17 Kali Berpotensi Dihukum Daripada Bukan Pribumi
Tingkat penghukuman dari warga aborigin dan Torres Strait Islancer di kawasan Selatan mencapai 43 kali lebih besar daripada warga non pribumi, dan jumlah itu 17 kali lebih besar jika dihitung secara nasional. Ini menurut analisis terbaru yang dilakukan oleh Sentencing Advisory Council of Victoria.
Di wilayah lain, disebutkan tingkat rasio terburuk adalah di Queensland (23 kali), Western Australia (21 kali), dan Sout Australia (20 kali). Menurut Cheryl Axleby, selaku co-chair Change the Record, dia telah memperoleh laporan soal anak anak Aborigin yang berusia setidaknya 12 tahun dikenakan denda karena pelanggaran perintah mengenaik jarak sosial (social distancing). Menurutnya itu adalah hal yang absurd dan juga membahayakan.
Dikabarkan oleh theguardian.com, Change the Record adalah suatu lembaga yang mengusung isu tentang hak Aborigin dan memimpin koalisi untuk keadilan termasuk Amnesty Australia, the Law Council of Australia, the National Aboriginal and Torres Strait Islander Legal Services (Natsils) dan National Aboriginal Community Controlled Health Organization (Naccho), dimana mewakili ratusan layanan di seluruh Australia.
Menurut Axleby, dia meminta seluruh negara bagian dan wilayah pemerintahan untuk mengikuti secara bulat rekomendasi medis dari organisasi seperti the Australian Medical Association, Royal College of Physicians dan the Australian Indigenous Doctors Association dan meminta untuk pengenaan tanggung jawab perbuatan kriminal dari usia 10 tahun menjadi setidaknya 14 tahun.
Sedangkan menurut the Australian Indigenous Doctors Association (Aida) mengatakan hal itu sudah ketinggalan zaman dan mestinya penerapan hukuman terhadap anak anak sesuai dengan kerangka dukungan perlawanan terhadap rasialisme. Menurut Kris Rallah selaku presiden Aida, batas usia minimum seharusnya adalah 14 tahun dan itu mesti dijalankan. Ini mengacu karena seringkali anak anak dijadikan target oleh kepolisian dan kurangnya akses terhadap keadilan yang sesungguhnya.
Di pihak yang sama, Pauline Wright selaku president of the Law Council mengatakan, penjara bukanlah solusi tepat untuk setiap anak. Kondisi sekarang ini soal usia minimum tanggung jawab perbuatan kriminal sudah ketinggalan zaman dan melenceng dari standar hak asasi manusia internasional. Maka anak anak yang terpaksa berurusan dengan kriminal pada usia muda akhirnya akan sulit menyelesaikan sekolah mereka juga kemudian memperoleh pekerjaan.