[Australia] Merakit Rakit “Right to Repair”
Di Australia sedang gencar gerakan yang disebut dengan “right to repair” dimana beberapa pihak menyatakan mereka memerlukan dukungan regulasi untuk itu. Dalam suatu agenda sosial Clean Up Australia Day di situ berupaya membantu masyarakat untuk mereparasi barang elektronik.
The Bower Reuse and Repair Centre yang berbasis di Sidney adalah suatu bentuk nirlaba yang menyediakan fasilitas dan arahan kepada masyarakat untuk memperbaiki daripada membuang barang barang elektronik mereka. Menurut Guido Verbist kepada abc.net.au, apa yang dilakukan gerakan sosial itu dapat memberikan dampak signifikan kepada lingkungan. Menurutnya, bisnis model yang ada sekarang cenderung mempengaruhi konsumen untuk membeli yang baru daripada memakai barang lama. Maka itu membuat permasalahan baru soal sampah dan polusi. Menurutnya juga banyak barang yang memang tidak ingin direparasi.
Di daratan eropa, menurut laporan BBC beberapa European Environment Minister telah mengajukan proposal dimana meminta kepada pihak manufaktur untuk membuat barang yang mudah diperbaiki dan berstandar kualitas tinggi yang dijuluki dengan EU Ecodesign Directive. Namun pihak manufaktur berpendapat bahwa hal itu menyulitkan dan akan menghambat inovasi.
Menurut Leanne Wiseman, pakar hukum di Brisbane dari Griffith University, mengatakan bahwa Ecodesign Directive secara spesifik mentargetkan barang yang simple dan ringan, dimana berkaitan dengan lingkungan dan mengkalkulasi soal biaya untuk memproduksi dan membuangnya.Menurutnya di masyarakat Australia sedang menanti soal itu, tapi pihak pemerintah belum meresponnya. Ini karena di Australia selalu mengikuti tren yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat soal dampak lingkungan dari barang barang.
The “right to repair” menjadi pembicaraan di berbagai belahan dunia, dan diterapkan pada produk produk seperti telephone, mobil, traktor dan mesin pertanian lainnya. Menurut Leanne Wiseman, gerakan itu dimulai di Massachussetts pada 2012. Di Australia. Saat ini tidak ada legislasi “right to repair” tapi pihak Australian Competitive and Consumer Commission (ACCC) sedang menjajaki perihal itu.