[Inggris] Gabrielle Turnquest, Pengacara Perempuan Termuda di Inggris
Usia muda terkadang dipandang sebelah mata, namun zaman sekarang ini usia muda bukanlah penghalang untuk berkarya. Berusia 18 tahun, perempuan dan berprofesi pengacara, dialah Gabrielle Turnquest, yang mampu membuat orang untuk membuka mata yang sebelahnya lagi, sehingga dapat “memandangnya” dengan penuh.
Turquest adalah pengacara termuda selama kurun waktu 600 tahun ini, dalam sejarah Inggris yang dapat praktik di persidangan pada usia 18 tahun dan hal itulah yang selalu menjadi bahan pertanyaan yang ditujukan kepada dirinya. Kisah hidupnya memang cukup unik, dia menyelesaikan studi setara SMU lebih cepat dari teman sebayanya, yaitu pada usia 12 tahun. Kemudian mulai menempuh studi perguruan tinggi pada usia 14 tahun.
Tidak banyak orang yang mengetahui betapa mudanya usia Turnquest saat menempuh studi hukum di University of Law, Inggris, bersama dengan kakak perempuannya yang waktu itu berusia 22 tahun. Usia mahasiswa rata rata pada kisaran 20 tahunan, meskipun terdapat juga usia yang lebih tua dari itu. “Saya pikir, saat orang pertama kali mengetahui usia saya waktu itu, mereka terlihat terkejut” kata Turnquest kepada theguardian.
Kehidupan keluarga Turnquest cukup menarik, karena latar belakang keluarganya yang juga berasal dari dunia hukum, ibunya adalah seoarang pengacara di Nassau, kepulauan Bahama. Ibunya inilah yang merancang pendidikan bagi anak anaknya. Turnquest adalah anak ke 3 dari 6 bersaudara, dimana keluarganya memutuskan untuk pindah ke Nassau dari Florida, Amerika Serikat saat Turnquest masih kanak kanak. Menurut orang tua Turnquest sistem pendidikan di Nassau tidak cukup baik dan mendukung kemampuan anak anaknya yang dipandang cerdas, maka kemudian orang tuanya melakukan riset untuk mencari negara negara mana yang mempunyai kurikulum yang baik dan layak.
Lantas kemudian orang tuanya menerapkan program seperti home schooling, dengan mulai menyewa tempat di sekitar lokasi kantornya, merekrut guru dan menyertakan anak anaknya ke dalam program yang dinamakan Excelsior Academy dan bahkan dibuatkan seragam khusus untuk mereka.
Saat usia 12 tahun, orang tua Turnquest kemudian kembali lagi ke Amerika Serikat, maka kemudian dia dan saudara saudaranya juga mesti kembali ke kehidupan sekolah umum. Namun pada saat itu, dia merasa bahwa ada jarak antara dirinya dengan teman teman sekelasnya.
Sewaktu dia belajar di SMU, dia juga menempuh lebih banyak kursus tingkat lanjut dan hingga akhirnya dia mulai menempuh studi psikologi pada usia 14 tahun. Waktu itu teman teman di universitasnya mengetahui bahwa dia sebenarnya masih sepantaran pelajar SMU, hampir kebanyakan berpikiran dia berusia sekitar 17 tahun.
Namun, saat mentornya menyarankan untuk memikirkan kembali tentang keseriusannya sebagai seorang konselor psikologi pada usia yang masih sangat muda, lantas dia mulai menimbang saran itu dan berpikir selanjutnya. Saudara perempuannya lantas mengirimkan pendaftaran untuk menempuh studi hukum di London dan Turnquest berpikir itu adalah suatu langkah yang bagus. Karena mungkin dengan menempuh pendidikan hukum akan lebih banyak kesempatan bekerja di “belakang layar” dengan tanpa mempermasalahkan usia seseorang.
Meskipun Turnquest dapat saja bermukim di Inggris dan berprofesi sebagai pengacara, namun dia sudah mempunyai rencana untuk bekerja sebagai pengacara pada fashion industry. Dia sudah mulai dengan kursusnya di bidang apparel industry management, selain juga belajar untuk persiapan ujian pengacara tingkat nasional di Amerika Serikat.
Jika ditanyakan kepada Turnquest apakah yang diperolehnya itu terlalu cepat ? maka dia berpendapat bahwa mungkin dia melewatkan waktu untuk belajar di universitas dengan orang orang sepantaran yang pernah dia kenal. Namun juga dia mengatakan bahwa dia pernah bertemu dengan orang orang yang belajar di universitas yang menempuh cara yang sama dengannya. Menurutnya ada lebih banyak hal yang dapat dilakukan untuk selanjutnya setelah dia memperoleh gelar sarjana.
Jika pertanyaan itu diajukan di Indonesia, maka jawabannya adalah “yes sir, kecil kecil cabe rawit”.