[Jerman] Penerbitan Aturan Hukum Tentang Contingent Convertible Bonds
Pemerintah Jerman akhirnya menerbitkan aturan hukum yang telah ditunggu sejak lama yaitu tentang kepastian hukum terkait aturan perpajakan dari Contingent Convertible Bonds atau biasa disebut CoCo Bonds yang dapat dikonversikan ke saham sehingga menyokong struktur permodalan.
Maka dari itu dengan suatu kebijakan yang jelas, pihak lender (pemberi pinjaman) di Jerman dapat menerbitkan surat surat berharga, maka menurut kementerian keuangan, bank diperbolehkan untuk memotong pembayaran bunga terkait contingent convertible bonds dari kewajiban perpajakannya.
Hal itu juga dikenal dengan Additional Tier 1 (AT1) bonds, yaitu surat surat berharga yang didesain sebagai cadangan permodalan saat suatu bank terlibat dalam permasalahan. Bonds itu dapat dikonversi ke saham mereka, saat mengalami written down secara temporer, pembayaran kupon ditunda, atau menghapus secara menyeluruh jika permodalan bank turun dibawah level yang ditentukan.
Kementerian keuangan bersama dengan bank federal saat ini sudah memberikan kepastian hukum terkait perlakuan terhadap instrumen perbankan untuk upaya penambahan permodalan yang disebut Coco Bonds, demikian pernyataan kementerian kepada kantor berita Reuters yang dirilis pada (10/04/2014).
Berdasarkan hukum perpajakan yang berlaku, bank di Jerman dapat mempergunakan instrumen ini dengan memperhatikan dan memperbandingkan kondisinya dengan kompetitor mereka di wilayah eropa.
CoCo Bonds menjadi populer diantara kalangan perbankan dan investor, yang menerima suku bunga tinggi sebagai kompensasi atas risiko yang diperolehnya saat memegang instrumen CoCo Bonds.
Asosiasi perbankan jerman sudah menjelaskan alasan terhadap lamanya waktu tunggu untuk aturan hukum tersebut sebagai permasalahan yang penting di pihak perbankan untuk menyokong neraca keuangan mereka, dan juga mengatakan bahwa penundaan hanya akan menyebabkan permasalahan di sektor keuangan dan juga dianggap sebagai competitive disadvantage.
Pihak perbankan di Inggris, Perancis, Swiss, Denmark dan Belgia juga sudah menerbitkan instrumen AT1, setelah negara negara tersebut menerapkan aturan aturan hukumnya lebih dahulu daripada Jerman. Bank BBVA adalah lender pertama yang menerbitkan AT1 pada tahun 2013 lalu.
Di Jerman, Deutsche Bank merencanakan untuk menerbitkan sedikitnya 5 miliar euro atau ekuivalen 7 miliar dolar AS terkait instrumen AT1 pada tahun 2015 ini. Aareal Bank yang juga bertindak sebagai property lender juga berencana untuk menerbitkan AT1 sebagai upaya pelunasan atas utang yang diperolehnya senilai 300 juta euro.
“Contingent Convertible Bonds dapat disamakan dengan mengasuransikan kembali bank jika terjadi suatu malapetaka keuangan, seperti jika terjadi kerugian perdagangan senilai miliaran euro yang menyebabkan rasio permodalan terjun bebas”. Demikian menurut Marcus Shulte, yang juga merupakan Head of bank debt issuance di Credit Suisse.
“Hal ini tidak akan terlalu sering terjadi. Normalnya, suatu bank akan berada pada rasio permodalan 7 persen dan mungkin memperoleh permodalan tambahan atau mengambil langkah lainnya”, lanjut Shulte.
Kebutuhan investor akan penerbitan AT1 cukup tinggi, sehingga memperbolehkan pihak perbankan untuk mendapatkan permodalan secara murah dan mudah untuk memperkuat neraca keuangannya dan memperbaiki leverage rasionya. Pihak bank saat ini giat untuk meraih tambahan permodalan sebelum dilakukannya pemeriksaan oleh Bank Sentral Eropa, yang akan mengawasi para lender besar di Eropa.
Berdasarkan aturan keamanan perbankan yang dikenal dengan Basel III, pihak bank dapat meraih 1.5 poin dari 6 persen Tier 1 rasio permodalannya dengan menggunakan instrumen AT1.
“CoCo Bonds bukanlah resep ajaib untuk menyelesaikan permasalahan sektor keuangan, dan itu hanyalah satu dari sekian banyak instrumen. Kami mengharapkan bank bank di eropa yang menerbitkan CoCo Bonds untuk mengoptimalkan struktur permodalan mereka”. Kata Marc Hellingrath, yang merupakan head of financials dan fixed income fund manager di Union Investment.
Kalangan perbankan dan investor mengharapkan perbankan di Jerman juga menggunakan struktur yang sama seperti yang dipergunakan di Perancis, Denmark dan lainnya, dimana sesuai aturan hukum dinyatakan bahwa jika permodalan jatuh pada ambang tertentu maka bondholders akan kehilangan investasinya. Namun pihak investor masih memiliki kemungkinan untuk memulihkan kerugiannya jika bank berangsur angsur dalam kondisi sehat.
Berdasarkan riset terkini dari JPMorgan, Deutsche Bank menerbitkan AT1 untuk meraih 13 miliar euro sedangkan Commerzbank mungkin akan meraih 2,5 miliar euro dalam penerbitan AT1.