[Meksiko] Menyiapkan Regulasi Untuk Menghentikan Penyiksaan Terhadap Pelaku Kejahatan
Regulasi terbaru tentang pemeriksaan pelaku pidana dengan cara penyiksaan badan sedang menjadi perhatian penting di Meksiko, sehingga diharapkan akan menangkal dampak negatif tentang krisis hak asasi manusia. Pihak berkuasa di Meksiko mestilah memperhatikan ketentuan hukum international dalam menindak suatu kejahatan. Untuk mengatasinya, pemerintah Meksiko menyiapkan regulasi untuk menghentikan penyiksaan terhadap pelaku kejahatan.
Pihak kongres Meksiko telah menyelesaikan aturan umum tentang ketentuan pemeriksaaan pidana berkaitan dengan penyiksaan badan sebagaimana telah dijanjikan oleh Presiden Meksiko dua tahun lalu. Hal itu adalah dampak dari krisis masif dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap hilangnya 43 pelajar.
“Sebelum pihak berwenang di Meksiko membuktikan adanya usaha nyata dan bertanggungjawab untuk ratusan perkara penyiksaan badan yang dilaporkan terjadi di Meksiko, dan memberikan keadilan, aturan hukum ini hanya akan berlaku saja di atas kertas. Kita mestinya tidak memperbolehkan hal seperti itu terjadi” kata Tania Reneaum Panszi, eksekutif direktur Amnesty Internasional di Meksiko.
Laporan amnesty.org menyebutkan, penyiksaan badan merupakan hal yang lazim terjadi di Meksiko. Para pelaku kejahatan memperoleh perlakuan itu supaya mereka mengaku telah melakukan kejahatan meskipun mereka merasa tidak melakukannya.
Pihak yang berwenang dalam penegakan hukum, jaksa dan kantor pengadilan masih kesulitan untuk menginvestigasi, menjatuhkan dakwaan dan memberikan hukuman terhadap pelaku penyiksaan badan secara resmi. Diantara ratusan keberatan yang diajukan atas penyiksaan yang dilakukan setiap tahunnya, hanya 15 perkara yang dinyatakan terbukti bersalah sejak 1991. Hukuman pidana terhadap pihak yang bertanggung jawab terhadap penyiksaan badan jarang diberikan.
Veronica Razo adalah satu diantara ratusan korban penyiksaan badan di Meksiko. Dia menjalani hampir enam tahun penjara tanpa penjatuhan vonis hukuman. Pada Juni 2011, kepolisian federal menangkapnya di di sekitar kawasan rumahnya di Meksiko City, saat dia sedang menjemput anaknya dari sekolah. Kemudian dia dipaksa dan disiksa selama 24 jam sampai akhirnya dia mengaku bersalah meskipun dia tidak melakukan kejahatan.
“Meskipun masih banyak korban penyiksaan badan seperti Veronica Razo yang dipenjara, aturan hukum tidak dapat melindunginya secara efektif. Maka dari itu inilah saatnya aturan hukum benar benar diterapkan di Meksiko dan supaya Veronica dapat kembali berkumpul bersama keluarganya”, kata Panszi.
Lebih lanjut dia mengatakan sebelum aturan hukum umum terhadap perlindungan terhadap orang hilang tidak disahkan oleh kongres sebagaimana telah dijanjikan oleh presiden pada 2014, maka pekerjaan kongres tidak dapat dikatakan telah benar benar selesai. Setelah aturan hukum ini ditandatangani oleh presiden, maka akan berlaku secara nasional dan menggantikan aturan hukum federal dan hukum negara bagian yang saat ini berlaku.