[Amerika Serikat] Atrium Menutup Lini Bisnis Legal Software
Atrium adalah startup hybrid legal software and law firm yang mesti menghadapi kenyataan pahit. Mereka harus menutup operasionalnya karena kesulitan untuk memberikan model efisiensi produk yang lebih baik daripada firma hukum tradisional.
Dikabarkan dari techcrunch.com, mereka bahkan sudah merumahkan karyawannya yang berjumlah lebih dari 100 orang, dan juga akan mengembalikan sebagian pendanaan senilai USD 75.5 juta yang sudah diperolehnya kepada investor mereka. Ini termasuk pendanaan seri B yang diperoleh yang dipimpin oleh Andreessen Horowitz.
Akan tetapi bagian terpisah untuk kerja firma hukum masih dilanjutkan untuk beroperasi dan dipimpin oleh partner mereka yaitu Michael Narganes dan Matthew Melville. Sedangkan untuk pengembangan legal software sudah tidak dilakukan lagi.
Sebelumnya pada Januari lalu, Atrium sudah merumahkan in house counsel dan beroperasi murni sebagai software startup dengan marjin yang lebih baik.
Atrium didirikan pada 2017, mereka membangun software untuk startup supaya bisa berhubungan dengan tim legal mereka dalam urusan pendanaan, perekrutan, akuisisi dan kolaborasi. Atrium juga memberikan layanan dimana mereka menyediakan counsel dan melakukan praktik hukum yang terbaik kepada klien mereka. Idenya adalah kolaborasi dimana software dapat membuat pengacara lebih efisien daripada firma hukum tradisional, jadi mereka dapat bekerja lebih cepat, dan memberikan hasil yang bagus buat klien dan Atrium.
Software yang sudah dihasilkan Atrium termasuk juga Records, suatu platform berbasis di Dropbox dalam urusan dokumen hukum dan perekrutan. Platform ini secara instan memberikan kemudahan dalam soal pekerjaan antara klien dan pengacara dan juga memperbaiki kealpaan jika suatu dokumen tidak ditandatangani dan itu dapat menimbulkan permasalahan hukum.