[Brussels] Uni Eropa Menyetujui Regulasi Baru Untuk Kelanjutan Program Antariksa
Majelis Uni Eropa diwakili para menteri dari negara negara Uni Eropa telah menyetujui regulasi blok program antariksa. Regulasi itu dicanangkan untuk menyediakan dana yang cukup agar bisa melanjutkan proyek antariksa seperti, EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), Galileo dan Copernicus dan menyediakan aturan untuk mengarahkan program antariksa.
Majelis Uni Eropa dan Parlemen Uni Eropa baru baru ini sedang bernegosiasi tentang draft final dari regulasi itu. Pihak Romania, dimana sekarang yang memegang presidency Uni Eropa dari Januari hingga Juni 2009, ingin bisa memperoleh kesepakatan sebelum pemilihan lagi pada Mei nanti. Mereka menyediakan jalan untuk pelaksanaan regulasi itu, menurut Leonidas Karamountzos, juru bicara dari Competitiveness Council, salah satu forum diamana para anggota berunding.
Menurut keterangan Majelis Uni Eropa, pengusulan regulasi itu adalah bagian dari tindak lanjut komunikasi pihak Majelis dalam hal Space Strategy for Europe (SSE). Proposal majelis menyarankan pemberian dana untuk program itu senilai € 16 miliar dengan nilai sekarang untuk periode 2021-2027 dengan pembagiannya sebagai berikut : € 9.7 miliar untuk proyek Galileo dan EGNOS, € 5.8 miliar untuk Copernicus dan € 0.5 miliar untuk program Space and Situational Awareness and the GOVSATCOM governmental satellite communication initiative, seperti dikabarkan spacenews.com.
Copernicus adalah suatu hal revolusioner dari Uni Eropa untuk observasi bumi dan program monitor, saat ini beroperasi penuh. Copernicus mengantarkan operasional data dan layanan informasi secara terbuka dan bebas dengan jangkauannya yang luas dalam area penerapannya.
Sedangkan EGNOS juga beroperasi penuh dan memberikan manfaat ke berbagai segmen pasar, termasuk penerbangan, jalan, kereta, maritim, survei/pemetaan, layanan berdasarkan lokasi dan agrikultur. Galileo menyediakan positioning and timing services ke sekitar 400 juta pengguna sejak Desember 2016, yang saat ini terdiri dari 26 satelit and secara penuh mengoperasikan kapabilitasnya pada 2020.
Menurut Karamountzos, strategi antariksa menerapkan peran penting kemitraan antara Majelis, anggota Uni Eropa, the European GNSS (Global Navigation Satellite Systems), Badan Antariksa Eropa dan semua badan lain dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam kebijakan antariksa Eropa. Maka hal itu akan menyoroti soal krusial dalam penerapannya yang sesuai dan efisien, serta penguasaan yang tepat untuk program antariksa Uni Eropa tersebut.