[Jerman] Nyaman Karena Aturan Hukum Yang Tidak Berlebihan
Jerman adalah negara yang tidak berlebihan dalam menerapkan aturan hukumnya dibanding negara Eropa lainnya dimana di Jerman mereka dapat bebas untuk makan, minum dan merokok. Demikian menurut laporan dari Nanny State Index.
Indeks itu awalnya untuk menunjukkan peringkat dari tempat yang terburuk di Uni Eropa untuk makan, minum dan merokok dan juga vape (menghisap rokok elektrik) yang dikeluarkan oleh European Policy Center (EPICENTER), suatu kelompok independen yang mengawal kebijakan pasar bebas.
Menurut Christopher Snowdon sebagai Nanny State Index Editor and research fellow di London’s Institute for Economic Affairs (IEA) yang mengatakan kepada thelocal, bahwa nilai rendah diberikan kepada Jerman (nilai rendah berarti tingkat kenyamanan tinggi). Negara eropa lainnya mesti belajar dari Jerman karena pajak atas wine dan bir yang rendah dibandingkan dengan standar eropa dan mereka enggan menerapkan aturan ketat untuk larangan merokok dan menghisap rokok elektrik. Namun kritik juga dialamatkan kepada IEA yang ditengarai menerima dana dari perusahaan rokok besar selama beberapa decade, seperti British American Tobacco sebagai pendonornya.
Sebagaimana merilis dari thelocal, peringkat terbawah diduduki oleh Finlandia sebagai tempat terburuk, kemudian Swedia, Inggris, Irlandia dan Hungaria. Sedangkan mengekor peringkat yang nyaman setelah Jerman adalah Belanda, Slowakia dan Austria karena menerapkan aturan hukum yang cenderung bebas.
“Sangat menarik mengetahui negara seperti Jerman, Belanda dan Luxemburg ada dalam daftar tempat yang nyaman” kata Mattias Svensson dari Timbro yang merupakan lembaga think tank asal Swedia. Karena di negara tersebut sedikit sekali pembatasan dan tidak perlu takut berada di sana, karena masyarakatnya yang terbuka.
Jerman sebagai tempat untuk minum sepuasnya karena didukung dengan pajak rendah untuk wine dan bir juga iklan untuk minuman beralkohol lebih longgar. Iklan diperbolehkan di semua tempat termasuk di televise yang ditayangkan setelah jam 6 sore. Dan sebagaimana banyak tempat untuk menikmati kehidupan malam, tidak ada pembatasan jam penutupan bar di Jerman. Untuk merokok meskipun setiap wilayah sudah menerapkan pembatasan tertentu, namun tetap saja masih leluasa untuk merokok daripada negara Uni Eropa lainnya. Bahkan label peringatan bahaya merokok tidak semengerikan dibandingkan negara Uni Eropa lainnya yang menuliskan bahwa “merokok dapat menyebabkan kematian”.
Hukum yang ketat dan tingkat harapan hidup
Kesimpulan umum yang diperoleh dari laporan Nanny State Index adalah tidak ada korelasi antara aturan hukum yang ketat dengan tingkat harapan hidup. Jerman memperoleh skor 9 pada indeks, dimana mempunyai skor tingkat harapan hidup 81, namun berbeda halnya dengan Finlandia yang meskipun mempunyai skor tingkat harapan hidup 81, namun skor indeks kenyamanan pada posisi 53.7 demikian laporan dari World Health Organization (WHO).
Meskipun begitu, Jerman menduduki peringkat atas dalam konsumsi alkohol per kapita daripada umumnya negara Eropa lainnya dengan perbandingan 11.3 dan 10.9. Namun Jerman mempunyai skor rendah dalam hal tingkat kecanduan terhadap alkohol, sebagaimana data dari WHO.
Jerman, meskipun dikenal sebagai surga merokok, namun konsumsi rokok berada pada 22.8 % untuk usia 15 tahun keatas, dimana ini adalah yang terendah dibandingkan rata rata negara Uni Eropa lainnya sebagaimana survey dari Eurostat.
Menurut Svensson, pemerintah seharusnya menyerahkan urusannya kepada masing masing individu, karena tidak mungkin pemerintah akan mengatur semua urusan keseharian hingga kenyamanan menikmati akhir minggu tentang apa yang dimakan, minum, merokok dan lain sebagainya.
“Karena masyarakat sudah mengetahui apa yang sehat dan tidak sehat dan semua dapat menangani jika terdapat efek negative dan tentu saja ini mudah diukur. Birokrasi susah untuk mengerti alasan tentang sisi kenyamanan mengapa minum, mereka tidak dapat begitu saja mengerti dengan melihat diagram lalu mereka membuat aturan untuk masyarakat” kata Svennson lebih lanjut.
Menurutnya penting untuk membuat masyarakat memutuskan tentang sesuatu bahkan tentang suatu keputusan yang salah sekalipun untuk mereka. “ Ini adalah apa yang disebut dengan kebebasan” pungkas Svensson.