[Nigeria] Legal Theatre : “Kuhukum Kamu Dengan Hiburan”
Permasalahan hukum, sidang dan pengadilan bukanlah hiburan, tapi sekelompok mahasiswa bisa meramu permasalahan hukum dalam suatu pertunjukan yang menghibur
Tobi Bankole punya semangat yang tinggi dalam mempelajari hukum, tapi ketika memasuki tahun ketiga perkuliahan dia merasa “bit bored” karena menumpuknya tugas kuliah dan buku buku yang mesti dia baca.
Mengatasi kejenuhan itu, dia mengajak rekannya, Oyeleye Bolaji untuk melakukan sesuatu hal yang berbeda. Mereka ingin melakukan pertunjukan drama di fakultas hukum Obafemi Awolowo University di Ile Ife, Nigeria.
Maka dimuilailah pertunjukan itu pada 2016 lalu. Mereka menyiapkan segala keperluan dengan pola latar Inggris. Bergabung dalam pertunjukan itu dua puluh tujuh mahasiswa fakultas hukum lainnya dalam pertunjukan Legal Drama 1.0, dengan menampilkan kisah tentang perkembangan English Common law and Equity in a Production yang diberi judul “Clash of Justice”.
Mulailah Bankole menyutradarainya dan diproduseri oleh Bolaji, mereka mengambil konsep dari pelajaran hukum, didukung dengan riset tentang perkembangan dari masa ke masa, orang orang yang terlibat, perkara penting dan putusan yang menginformasikan tentang perkembangan English Common Law and Equity.
Itu adalah awal mula terbentuknya the Legal Theatre Advancement Group, dimana memberikan 35 % peningkatan dalam rerata kelulusan mahasiswa di fakultas hukum Obafemi Awolowo yang mengambil mata kuliah “Introduction to Legal Methods” sebagai mata kuliah wajib dalam kurikulum di tahun pertama.
Pada tahun lalu, mereka mempertunjukkan lagi Legal Drama 2.0 dengan aroma rasa Nigeria yang mengambil penceritaan kontemporer. Mereka memberi judul “The Dying Wish” dimana menampilkan kisah tentang sosok musisi populer yang berurusan dengan permasalahan hukum, kisah asmara, pembunuhan, persidangan dan juga musik yang soulful.
Pada 2019, Bankole dan rekannya berencana untuk melakukan pertunjukan drama lagi pada November nanti yang berjudul “Reign of Terror”. Hal ini terinspirasi dari perkara pembunuhan yang terkenal di Nigeria dimana melibatkan sosok penguasa tanah di Lagos. Dalam pertunjukan drama itu mereka terlebih dahulu melakukan riset perkara yaitu Jimoh Ishola v The State. Perkara ini akhirnya menjadi acuan dalam pemberlakuan the 1978 Land Use Act dan akhirnya membuka perdebatan tentang perlunya untuk memeriksa kembali tentang regulasi itu.
Meskipun penggunaan pertunjukan drama bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan, tapi Bankole percaya pertunjukan drama dapat memberikan inspirasi dan meningkatkan pengetahuan hukum dengan menunjukkan secara visual bagaimana prosedur hukum itu dilakukan.
Menurut Bankole, dia sering menonton pertunjukan legal drama khas Amerika, tapi di Nigeria legal system yang berlaku unik. Di Nigeria, dalam sidang tidak diperbolehkan untuk “berteriak” kepada hakim seperti yang biasa diperlihatkan dalam sidang di Amerika Serikat. Di Nigeria, setidaknya lebih sopan daripada di Amerika Serikat.
Apa yang dilakukan Bankole setidaknya dapat memberikan alternatif lain dalam pekerjaan yang bisa menunjang atau berkaitan dengan bidang hukum. Ini karena di Nigeria banyak yang menginginkan untuk bekerja di sektor litigasi.
Dalam bidang seni pertunjukan banyak hal yang masih bisa digali dan dikembangkan. Di Nigeria sedang booming dengan “Nollywood”, yang tentu saja membuka akses dan kesempatan untuk industri perfilman mulai mengembangkan legal atau medical drama seperti Grey’s Anatomy. Tentu saja industri perfilman membuka kesempatan berkarya bagi para aktor, sutradara dan penulis naskah untuk menunjukkan talenta mereka.
sumber : africa-legal.com