[Amerika Serikat] Industri Minyak Pailit Duit Advisor Membukit
Pada kurun waktu 2014, ketika harga minyak mentah adalah USD 100 per barrel, pengacara dan banker memperoleh banyak penghasilan ketika melakukan praktik dalam urusan merger, acquisition, joint ventures dan security offerings.
Namun dua setengah tahun kemudian, saat industri minyak mengalami krisis, harga minyak mentah turun menjadi USD 30 per barrel. Ratusan orang kehilangan pekerjaan, karena perusahaan minyak dan gas menyatakan dirinya pailit. Tapi tetap saja firma hukum dan penasihat keuangan terus menambah pundi pundinya karena mereka melakukan pekerjaannya menangani perkara itu.
Berdasarkan Texas Lawbook examination of court records, pada masa itu, perusahaan energi yang umumnya berbasis di Texas dan Houston membayar ke legal and financial advisers lebih dari USD 1 Miliar untuk fee dan expenses.
Para praktisi tersebut juga meminta pembayaran lain senilai USD 260 juta, untuk soal pending the approval of federal bankruptcy judges di Texas, Delaware, New York dan Oklahoma. Ada juga hal lainnya, yaitu lebih dari 60 perkara kepailitan dimana praktisi hukum dan keuangan belum mendaftarkan permintaan fee. Diperkirakan fee untuk urusan hukum itu mencapai USD 80 juta.
Sejak Juli 2014, menurut kabar houstonchronicle.com, tiga firma hukum yaitu Kirkland & Ellis, Weil, Gotshal & Manges and Skadden Arps telah menerima pembayaran senilai USD 354 juta untuk menangani permasalahan perusahaan energi, namun itu tidak termasuk pending request untuk pembayaran. Tiga firma hukum internasional itu adalah pionir di Houston.
Menurut Gary Kennedy, mantan general counsel American Airlines yang memberi petunjuk kepada perusahaan the Forth Worth sesuai Chapter 11, pada seminar di SMU Dedman School of Law pada akhir 2016, dia mengatakan kalau bisnis corporate bankruptcy menjadi sangat menguntungkan bagi sebagian kecil profesional.
Menurut pihak firma hukum, kepailitan adalah proses yang kompleks yang memerlukan waktu yang lama, uang, dan pengetahuan untuk mereorganisasi perusahaan, merestrukturisasi utang dan meyakinkan kreditor, pengawas kepailitan dan hakim. Pada akhirnya manfaat yang diperoleh perusahaan saat munculnya kepailitan adalah konsern soal pengurangan utang.
Sebelum adanya krisis minyak itu, praktik kepailitan tidak banyak dilakukan, karena umumnya bisnis skala besar menghindari adanya kepailitan dengan memperoleh uang tunai dari private equity dan hedge funds.
Akan tetapi semua hal itu berubah pada periode semester kedua 2014, saat harga minyak anjlok di pasaran. Lebih dari 1.280 pelaku bisnis di Texas mengajukan pailit di pengadilan di Texas dan negara bagian lainnya selama masa 2015. Banyak diantara mereka berkaitan dengan bisnis minyak dan gas, ini menurut data yang disediakan oleh Androvett Legal Media, suatu public relations and marketing untuk firma hukum.
Menurut Bill Wallander, praktisi kepailitan di firma hukum Vinson & Elkins yang berbasis di Houston, dulu perkara kepailitan tidak banyak, tapi sekarang pengacara kepailitan menjadi sangat sibuk. Data Androvett juga menunjukkan bahwa 752 pelaku bisnis mendaftarkan restrukturisasi di Texas Federal Courts pada 2016, naik 42 % dari 2015 dan naik 80 % dari 2014.
Pada 2016, lebih dari 150 perusahaan gas dan minyak mendaftarkan pailit. 71 dari mereka melakukan eksplorasi dan produksi dengan nilai utang kumulatif mencapai USD 56.8 juta, ini menurut Haynes and Boone’s Oild and Gas Bankruptcy Monitor. Data mereka menunjukkan bahwa lebih dari 70 perusahaan jasa migas juga mendaftarkan pailit sesuai Chapter 11 protection.
Data lainnya menurut Texas Lawbook’s review of court records, suatu perusahaan yang berada dalam kondisi pailit dalam jangka waktu lama, mereka juga makin mengeluarkan banyak biaya. Partner firma hukum yang menangani perkara kepailitan diperusahaan energi, menetapkan hourly rates mulai USD 950 hingga USD 1.450.
Contoh kepailitan yang menimpa perusahaan jasa migas, yaitu CHC group. Mereka mendaftarkan pailit pada Mei 2016. Perusahaan itu berkembang cepat ketika harga minyak tinggi, mereka membeli ratusan helikopter untuk mendukung ferry workers dan kargo di lokasi produksi minyak di seluruh dunia.
Namun saat harga minyak jatuh hingga USD 30, CHC mengandangkan hampir 100 helikopternya, mengurangi karyawan dan mendaftarkan pailit sesuai Chapter 11, dan menanggung utang USD 1.5 miliar. Kemudian CHC juga mesti membayar biaya legal and financial advisers, termasuk Weil, Gotshal & Manges, Ernst & Young, Debevoise & Plimpton, Gardere, DLA Piper dan PriceWaterhouseCoopers senilai lebih dari USD 26 juta untuk fee and expenses.
Perusahaan yang berbasis di Fort Worth, yaitu QuickSilver Resources yang membayar USD 36.7 juta untuk fee and expenses hanya untuk periode satu tahun, di Federal Bankruptcy Court. Perusahaan lainnya yaitu Energy & Exploration Partners, membayar USD 15 juta untuk fee and expenses. Sabine Oil & Gas juga membayar advisor senilai lebih dari USD 78 juta untuk periode 14 bulan di pengadilan.
Nilai yang lebih besar lagi yaitu Energy Future Holdings, yang mendaftarkan kepailitan pada April 2014. Mereka membayar advisor lebih dari USD 449 juta, namun menurut prediksi analis nilainya bisa mencapai USD 600 juta. Pembayaran yang terbesar diterima oleh Kirkland & Ellis sebagai lead counselor kepada debitor. Energy Future Holdings membayar mereka lebih dari USD 160 juta.