[Buku] Rebooting Justice: More Technology, Fever Lawyers and the Future of Law
Pernyataan dari professor Benjamin H. Barton dan hakim Stephanos Bibas dalam buku terbaru mereka cukup menghentak. Buku itu berjudul Rebooting Justice : More Technology, Fever Lawyers and the future of law.
Menurut Barton dan Bibas, pengacara pidana yang ada di seluruh Amerika Serikat mengeluhkan tentang kecilnya fee dan banyaknya perkara yang mesti ditangani. Para terdakwa yang terlibat dalam sistem hukum pidana di Amerika Serikat menghadapi hambatan untuk mengakses keadilan dan bantuan hukum dalam setiap kesempatan. Hal ini dapat dilihat dalam perkara yang sedang ditangani US Supreme Court, yaitu antara Gideon melawan Waineright dimana terdakwa tidak dapat menyediakan pengacara untuk mendampinginya.
Menurut Barton dan Bibas, civil justice system tidak dapat melindungi dengan lebih baik. Para pihak yang menghadapi persidangan seringkali mesti menghadapinya tanpa bantuan pengacara, dimana hal itu secara signigikan akan mengurangi kesempatan mereka memperoleh bantuan hukum yang memadai dalam sidang pengadilan.
Dalam menghadapi permasalahan ini, seluruh sistem hukum memerlukan pembenahan. Menurut Barton dan Bibas, sistem hukum memerlukan diet untuk membuatnya menjadi lebih ramping, cepat, murah dan juga adil.
Menghadapi persoalan ini seperti yang dikemukakan Barton dan Bibas dalam bukunya, banyak pihak tertarik untuk berkomentar tentang persoalan ini. Sebut saja diantaranya adalah Darryl K. Brown, professor di University of Pennsylvania Law School, D. James Greiner dari Harvard Law School, Erica Hashimoto, professor di Georgetown University Law Center.